Terletak disuatu sudut kota Cilacap, dengan dermaga seadanya. Sudut yang kumuh, penuh sampah, penuh ceceran minyak mentah, aroma jemuran ikan asin cukup menggambarkan suasana di tempat ini. sesekali warga sekitar duduk duduk di tepian dermaga untuk menikmati matahari terbenam, walaupun sore itu tak nampak awan jingga yang membuat suasana semakin tajam.
Awalnya terdapat sebuah perahu tua yang seolah terdampar di pinggir dermaga, namun ternyata sore itu air sedang surut. nampak dari luasnya daratan yang mulai tergerus air ke perairan. tanah yang mulai mengering dan binatang yang merayap membuat kaki ini berpijak lebih mapan. menjejakan kaki mengikuti arah matahari yang semakin condong ke barat. Senjapun menyapa hanya beberapa menit. langit jingga dengan menyiratkan awan tipis menjadikan indah. Pantulan matahari senja yang berwarna keemasan menarik minat 2 orang asing dengan kameranya.
Kami bercakap sambil memotret, tampaknya orang asingpun menyukai indahnya senja di Karangsuci ini. Merekapun heran dengan keadaan sungai yang penuh dengan sampah, makam yang berada di pinggir laut, mengangkut minyat dengan perahu kayu, mengais batubara dan aktivitas sekitarnya.
sekiranya kemampuan berbahasa yang masih terbatas namun hingga kepada satu kesimpulan, yaitu pemandangan yang indah.